Langsung ke konten utama

Tentang Hikmah

Pagi ini biasa sih. Abis selesai urusan yudisium, terbitlah harus coba mencari kesibukan dalam hal ikut apply magang/kerja ataupun mencari informasi ttg dunia kerja/S2.

Tapi, entah mungkin karena banyak waktu luang, itu justru membuatku tenggelam dalam youtube. Yang pertama, kecantol di channelnya mbak Najwa Shihab tentang Pura-pura Lapas. Iya, gue baru tau.. ternyata itu video lama. Tapi menarik aja sih.

Sometimes.. Entahlah, dunia ini memang sangat menipu. I mean like, di video pertama itu menunjukkan kondisi lapasnya LHI dan kemudian OC kaligis, bagus banget sih menurutku. Abis itu dikunjungi ke lapas-lapas lainnya, termasuk punyanya Setnov dan Nazaruddin. Kok jelek sih, batinku dalam hati.. 


Eh ternyata.. yg jelek itu bukan lapas aslinya L Tapi pas diwawancara seolah-olah kayak yang emang di situ…. (ini dibertitahu sama menkumham pas di acara)


Hmm aku jadi mengambil kesimpulan, bahwa memang ya sesuatu itu terkadang nampak benar dan baik, tapi justru ada hal sangat buruk yang ditutupi. Tapi juga ada yang nampak salah, tapi ya memang begitu adanya dan secara esensi tidak menyalahi namun secara peraturan memang menyalahi..


Hmm memang, barangkali jika mencari keadilan di dunia memang sulit. Karena mulut bisa berdusta, sikap bisa memanis, hal yang ditampakkan bisa menipu…
Di akhirat nanti, di Sidang Yang Maha Adil.. Semua orang dikunci rapat mulutnya, ia tidak bisa berdusta, dan yang berbicara adalah seluruh anggota badannya, yang menjadi saksi atas apa yang dia lakukan L


Uuuu…. Semoga Allah menutup aib kita dan senantiasa menjadikan kita termasuk orang-orang yang bertaubat, Aamiin…

Terus.. Video yang kulihat dan ada pelajaran yang bisa kuambil itu.. Vlognya pandji yang judulnya kenapa gue naik angkot. Ayo tebak berapa durasi videonya? 10 menit? Nope, its almost 1,5 hours.
Ya, ga full ngomong aja isinya, ada video kayak vlog pas dia lg jalan dan naik moda transportasi umum juga.


Menarik sih, mengubah cara pandang kita. Terutama membuatku tersadar, kita seringkali melakukan sesuatu tanpa dipikir dulu, I mean…lebih dipicu oleh gengsi/emosi lainnya dan kebiasaan..
Hmm.. padahal bisa jadi banget nih ketika kita mencoba mendobrak kebiasaan yang sebenarnya ada opsi lain untuk melakukan hal yang lebih baik, bakal menciptakan solusi global yang tidak terbayang sebelumnya.


Yup, gengsi itu harusnya ditekan. Penyelesaian/solusi itu memang dari hal kecil yang dikerjakan secara global. Naik transportasi umum..  Yup, hal kecil yang kita lakukan itu, itu sangat-sangat membantu dalam hal mengurangi polusi udara, mengurangi kemacetan, membuat kita berinteraksi dengan orang lain, lebih sehat secara jasmani pribadi dan secara psikis juga sih menurut gue.. Dua benefit awal yang kusebutin itu memang bisa dilakukan kalo setiap orang melakukannya secara serentak atau gerakan bersama. Karena kalau cuma satu orang yang berbuat, ya dampaknya kecil.. 

Tapi kalo semua orang melakukan kebaikan dan kebaikan itu menular, maka akan besar dampaknya…

_____________________________________________
Ini tulisan yang emang ditulis secara mengalir dan pasti banyak sekali kekurangan/kesalahannya.

Ada yang mau menyampaikan kritik/saran? Please tell me, I really wait for it J

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Flashback masa kecil #1

Entahlah dilema. Tersadar. Atau terlalu “terimo” (read: “terima” or menerima). Aku tidak merasa seperti itu, tapi kalau dirasa-rasa benar juga ucapannya. Mungkin aku hanya belum paham, rasanya aku tidak pernah lebih tidak paham dari saat ini. Bahkan tulisan inipun menjadi saksi bisu bahwa ada yang ingin kukatakan, tapi aku pun bingung harus dari mana dan apa itu. “Tidak punya teman dekat. “ kalimat yang masih hangat di telingaku, setidaknya hingga malam ini. ******       Rasanya  benar, entah sudah berapa lama aku belum menemukan teman dekat penggantiku dari yang di SMA dulu. Atau lebih jauh lagi, masa ke”jaya”anku saat SD di Kalimantan Selatan tepatnya Banjarmasin, punya banyak teman dekat, that’s the true close friends, not friends that caused of not having choice to be not close to them (bener ga ya please aku tahu skor toeflku tidak sebaik kalian hahahaha). Rasanya dulu hampir tiap weekend temanku berkunjung atau aku berkunjung ke rumah mereka, ya satu per satu.

Tanda-Tanda Hari Kiamat

Tanda-tanda kiamat adalah alamat kiamat yang menunjukkan akan terjadinya kiamat tersebut. Dan tanda-tanda kiamat ada dua: tanda-tanda kiamat besar dan tanda-tanda kiamat kecil. Tanda kiamat kecil adalah tanda yang datang sebelum kiamat dengan waktu yang relatif lama, dan kejadiannya biasa, seperti dicabutnya ilmu, dominannya kebodohan, minum khamr, berlomba-lomba dalam membangun, dan lain-lain. Terkadang sebagiannya muncul menyertai tanda kiamat besar atau bahkan sesudahnya. Tanda kiamat besar adalah perkara yang besar yang muncul mendekati kiamat yang kemunculannya tidak biasa terjadi, seperti muncul Dajjal, Nabi Isa a.s., Ya’juj dan Ma’juj, terbit matahari dari Barat, dan lain-lain. Para ulama berbeda pendapat tentang permulaan yang muncul dari tanda kiamat besar. Tetapi Ibnu Hajar berkata, “Yang kuat dari sejumlah berita tanda-tanda kiamat, bahwa keluarnya Dajjal adalah awal dari tanda-tanda kiamat besar, dengan terjadinya perubahan secara menyeluruh di muka bumi. Dan dia

April Mop yang Sesungguhnya

Mungkin sebagian besar dari kalian berfikir April Mop adalah hari dimana kalian bebas berbohong atau menipu kepada siapapun dengan dasar bahwa itu hanya sekedar hiburan atau keisengan belaka yang diperingati pada tanggal 1 April. Tapi Tahukah Kalian Sejarah dan Arti dari April Mop yang Sesungguhnya ? Sebenarnya, April Mop adalah sebuah perayaan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara salib yang dilakukan lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekadar hiburan atau keisengan belaka. Walaupun belum sepopuler perayaan tahun baru atau Valentine's Day, budaya April Mop dalam dua dekade ini memperlihatkan kecenderungan yang makin akrab di masyarakat perkotaan kita terutama anak muda. dan tidak menutup kemungkinan ke depan juga akan meluas ke masyarakat yang tinggal di pedesaan. Ironisnya, masyarakat dengan mudah meniru kebudayaan Barat ini ta