Bismillaah. Rasa itu datang dari Allah. Sedih, kecewa, marah, kesal, senang, bahagia, pun dengan rindu. Rasa itu Anugerah dari Allah untuk mewarnai tiap momen waktu kita, menjadikannya lebih hidup. Di dalam rasa itu, Allah uji kita sekaligus ingin agar kita mendapatkan pahala. Dengan sedih, kecewa, marah, kesal, kita tidak hanya dilatih dan diuji untuk bersabar, namun diingatkan bahwa satu-satunya pengharapan yang tidak akan mengecewakan adalah Pengharapan kepada-Nya. Dengan senang, bahagia, kita diuji apakah jujur dalam bersyukur, apakah masih tetap ingat dengan-Nya dan menjadikannya pemicu untuk terus memperbaiki ibadah? Begitu pun dengan rindu. Ini datang dengan izinnya. Meski, bisa datang karena dosa yang dilakukan bisa pula karena memang Allah yang menginginkan rasa ini. Jika datang karena dosa, maka kaidahnya adalah meminta ampun. Lalu, aku jadi teringat perkataan seorang guru, Buya Yahya: "Seorang pemuda menahan cintanya karena takut kepada Allah. Kemudian aja
Pagi ini biasa sih. Abis selesai urusan yudisium, terbitlah harus coba mencari kesibukan dalam hal ikut apply magang/kerja ataupun mencari informasi ttg dunia kerja/S2. Tapi, entah mungkin karena banyak waktu luang, itu justru membuatku tenggelam dalam youtube. Yang pertama, kecantol di channelnya mbak Najwa Shihab tentang Pura-pura Lapas. Iya, gue baru tau.. ternyata itu video lama. Tapi menarik aja sih. Sometimes.. Entahlah, dunia ini memang sangat menipu. I mean like, di video pertama itu menunjukkan kondisi lapasnya LHI dan kemudian OC kaligis, bagus banget sih menurutku. Abis itu dikunjungi ke lapas-lapas lainnya, termasuk punyanya Setnov dan Nazaruddin. Kok jelek sih, batinku dalam hati.. Eh ternyata.. yg jelek itu bukan lapas aslinya L Tapi pas diwawancara seolah-olah kayak yang emang di situ…. (ini dibertitahu sama menkumham pas di acara) Hmm aku jadi mengambil kesimpulan, bahwa memang ya sesuatu itu terkadang nampak benar dan baik, tapi justru ada h